31 Oktober 2008

Potongan Daging Manusia Mau Dijual

Siapa sangka ternyata potongan-potongan daging dan jeroan Hendra, korban mutilasi Bus Mayasari, sempat ditawar-tawarkan kepada orang-orang di Terminal Kalideres, Jakarta Barat.

”Siapa mau daging…siapa mau daging…,” kata salah satu sopir di terminal menawarkan daging yang sudah dicincang-cincang dalam kardus. Supriyadi, 42, banpol di kantor Pospol Terminal Kalideres, juga sempat ditawarkan. Peristiwa itu terjadi pada Selasa (29/9) pagi.

Sehari sebelumnya, menurut Ace, 35, salah satu pengurus Bus Primajasa jurusan Kalideres – Bandung, seorang wanita calon penumpang datang ke Terminal Kalideres dengan membawa sebuah kardus.

Ia bermaksud mau ke Bandung. Sebelum menaikkan kardus ke atas bus, wanita itu berkata kepada Tono, 28, kondektur Primajasa agar menunggu sebentar karena masih akan mengambil kardus lagi. Kardus berisi dua kantong plastik itu pun ditinggalnya di depan sebuah rumah makan Padang.

Lantaran bus yang dikemudikan Endang, 39, akan segera berangkat ke Bandung, kardus itu lalu diserahkan kepada Ace untuk mengawasinya. “Kami tunggu sampai sore wanita itu tak kunjung datang. Kardus akhirnya dibuka ternyata berisi daging dalam dua kantong plastik merah, “ cerita Ace.

Setelah itu sejumlah awak bus di terminal ramai menawarkan daging tersebut karena kebetulan dua hari lagi mau lebaran. Kardus berisi daging itu lalu diserahkan ke Pos Pol Terminal.

DIBUANG KE TEMPAT SAMPAH
Adalah Aiptu Danu, 49, dan banpol Supriyadi yang menerima penyerahan itu. Sebelum membuka isi kardus terlebih dahulu dilaporkan ke atasannya Kapolpos Terminal Kalideres, AKP A Louis.

“Waktu dibuka ternyata daging yang sudah dicincang dengan kondisi sudah bau. Di antaranya ada jeroan. Karena dikira bukan daging manusia, kami menyerahkan kembali ke pengurus Primajasa,” kata Louis.

Di depan kantor dishub terminal, Gultom, 45, salah seorang petugas setempat yang mendengar ribut-ribut tentang penemuan daging kemudian menyuruh perugas kebersihan bernama Topo, 50, untuk membuangnya ke tempat sampah.

Kapospol AKP A Louis kepada Pos Kota mengatakan, jika sebelumnya sudah ada kabar penemuan potongan daging Hendra yang dimultilasi istrinya, penemuan kardus berisi daging di terminal tak mungkin diremehkan begitu saja.

Yati sendiri pada Senin (27/10) malam sekitar Pkl 20:00 dibawa petugas Polda Metro Jaya ke Terminal Kalideres. “Betul, di tempat ini saya meninggalkan kardus berisi potongan daging suami saya. Selanjutnya saya pergi,” tuturnya kepada petugas sambil menunjukkan tempat di mana dirinya meletakkan kardus tepatnya dekat rumah makan Padang.

YATI DIPERIKSA KESEHATANNYA
Yati, tersangka pemutilasi Hendra, suaminya sendiri, Rabu (29/10) menjalani pemeriksaan kesehatan di Polda Metro Jaya. Usai diperiksa selama 6 jam oleh psikolog/psikiater dari Mabes Polri dan UI, wanita itu dinyatakan sehat.

Menurut Kabag Dokkes Polda Metro Jaya, Kombes Pol dr. Agus Prayitno, pihaknya melakukan pemeriksaan untuk memastikan kesehatan fisik dan psikis Yati. “Soal hasil tes DNA masih menunggu dari Mabes Polri,” kata Agus.

Pengacara Yati, Haposan Hutagalung SH, mengatakan perbuatan itu dilakukan karena ibu rumah tangga ini sering disunduti rokok oleh suaminya. Apalagi jika menolak berhubungan intim.

“Klien saya malah pernah mau dibakar oleh korban dan beruntung berhasil dicegah para tetangganya,” kata Haposan.

Selama diperiksa psiklologisnya, kata Haposan, kliennya berhasil menjawab seluruh pertanyaan yang diajukan psikolog dan ia kooperatif serta tidak berbelit-belit.

“Atas perbuatan saya ini, saya siap dihukum berat,” begitu kata Yati.

ABDUL ROJAK DIPERBOLEHKAN PULANG
Kasat Jatantras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, AKBP Fadil Imran, mengatakan setelah pihaknya melakukan pemeriksaan terhadap Abdul Rojak, akhirnya pria itu diperbolehkan pulang.

Selama ini pihaknya mengaku sudah terbantu dengan kehadiran Abdul Rojak dalam memberikan informasi yang berharga kepada polisi. "Dari awal kami sangat dibantu dia (Abdul Rojak red). Kami sangat berterima kasih kepada dia," ujar Fadil.

Dia juga menghimbau kepada masyarakat yang lain apabila mengetahui atau melihat potongan jenazah korban supaya melaporkan ke kantor polisi terdekat. Dengan cara seperti ini diharapkan identitas korban dapat secepatnya di ketahui.

Fadil juga mengatakan, sampai saat ini sudah 8 orang diperiksa terkait penemuan daging di terminal Kalideres, Jakarta Barat. (poskota)

0 komentar :

Tulisan Terkait: